Tuesday, August 21, 2007

mari menonton, seru mereka!


di jalan raya atau di tepi sawah, semuanya, mari menonton!
kegiatan berkeliling sambil menginformasikan detail tontonan sudah sangat jarang kita jumpai.

Padahal bagi kami, kegiatan ini sungguh dapat membawa hikmah bagi banyak pihak. Pita suara yang terlatih, pengguna jalan yang mau memperhatikan hal lain selain mendahului kendaraan di depannya, anakanak yang mendapat obyek candaan, ...
ada yang mau menambah daftar ini?

relawan pengoemoeman adalah Hahan, Jimmy "Idola Remaja", Nunung "Tossa", dan Rudi Lampung untuk ilustrasi poster film.
foto oleh Yudha Gembul

Monday, July 16, 2007

Workshop yang telah berlalu


ruang workshop, semoga tidak terasa sebagai kamp konsentrasi dalam artinya yang literal:)

sampai jumpa di pemutaran ode buat yang kalah

Wednesday, May 9, 2007

Mari Menonton!





Gegar membuat film secara mandiri tahun yang diawali pada 1999 telah mengantarkan masyarakat film di Indonesia pada gerakan yang semakin matang. Film tidak lagi hanya dibutuhkan sebagai sekedar hiburan ataupun media, tantangan ke arah pengembangan film sudah menjadi kepedulian mereka yang terlibat, yaitu pembuat, distributor dan eksibitor sampai penikmatnya, -atau singkatnya masyarakat film.

Film pendek sebagai genre film yang lekat dengan dinamika komunitas di Indonesia juga tidak lepas dari soal mutu. Beberapa film pendek memang telah mendapatkan penghargaan di tingkat internasional. Tapi masih sedikit sekali jumlahnya kalau mau dibandingkan dengan sekian banyaknya karya film pendek yang ada.


Beragam individu ataupun kelompok sibuk menampuk kerja raksasa dalam membenahi prasarana pendukung bagi pengembangan film pendek. Sayangnya ini masih dilakukan dalam skala terpisah dan nyaris terisolir satu sama lain. Pada gilirannya, upaya ini lebih sering tersandung di hadapan besaran dinamika perfilman yang memang tidak untuk dihadapi sendirian.
Program Mari Menonton hadir untuk menggalang keterlibatan luas dalam pengembangan film pendek di Indonesia. Kampanye publik ini ditujukan untuk menggiatkan berbagai unsur penting dalam bidang perfilman, mulai dari pembuat film, distributor dan organisator pemutaran film, kritikus film serta tentu saja penonton film sebagai suatu gerakan kolektif.

Program yang akan dilaksanakan sepanjang bulan Juli 2007 ini dilakukan dengan 3 agenda utama:

1. Workshop Kemas Film
Kegiatan ini adalah sebuah eksperimentasi untuk mencari modus yang tepat dalam mengemas, mendistribusikan dan mereprentasikan film pendek kepada publik dengan tetap mengindahkan efek komersilnya. Melibatkan sineas, desainer grafis, organisator acara dan distributor, hasil dari workshop ini diharapkan dapat menjadi alternatif modul yang dapat diaplikasikan oleh pengkarya film.

2. Workshop Penulisan Kritik
Review sebagai bentuk apresiasi yang dipresentasikan kepada publik memiliki kaidah-kaidah penulisan tertentu sehingga ia dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Worskhop Penulisan Kritik ditujukan bagi tingkat pemula, yaitu mereka yang telah memulai penulisan kritik baik di tingkatan media komunitas maupun inisiatif personal.



3. Ode Buat Yang Kalah
Ode Buat Yang Kalah adalah kegiatan pemutaran film yang ditujukan kepada publik penonton dengan menawarkan bentuk program tematik. Sesuai dengan tajuk yang dipakai, pemutaran Ode Buat yang Kalah merupakan parade film yang tidak terpilih sebagai pemenang dalam festival film internasional namun punya keunikan dan kelebihannya sendiri. Program ini bertujuan untuk mengembalikan kegiatan menonton film sebagai hal yang menghibur tanpa pretensi kemegahan.

Mari Menonton membuka kesempatan kepada semua pihak yang memiliki perhatian dan kepedulian terhadap perkembangan film dan kebudayaan secara umum di Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam proses penyelenggaraannya.

Mari Menonton 2007 dikerjakan atas kerja sama Kinoki ’bukan bioskop bukan coffeeshop’, Guardian Visual Design, Konfiden,dan Love Reactor.